Share This

Rabu, 25 Mei 2011

Aksi peringtan 13 tahun Tragedi TRISAKTI 12 mei 2011 purwokerto oleh Aliansi Bem Se-UNSOED dan BEM UNSOED

Aksi peringtan 13 tahun Tragedi TRISAKTI 12 mei 2011 purwokerto oleh Aliansi Bem Se-UNSOED dan BEM UNSOED

PERTANDINGAN OLAHRAGA DALAM RANGKA DIESNATALIS FKIK UNSOED KE IV

PERTANDINGAN OLAHRAGA DALAM RANGKA DIESNATALIS FKIK UNSOED KE IV
PURWOKERTO-Peringatan Dies Natalis FKIK Unsoed ke IV tahun ini dimeriahkan dengan penyelenggarakan pertandingan olah raga antar jurusan se- FKIK Unsoed dari tanggal 11 mei sampai dengan 15 juni 2011 dengan cabang olahraga yang dipertandingkan yakni voli, futsal, badminton, tenis lapangan, dan tenis meja. Jurusan keperawatan berhasil memproleh juara 1 putri dan juara 3 putra dalam pertandingan bola voli yang dilaksanakan tanggal 11-13 mei. Sedangkan dalam pertandingan futsal 18-20 mei memperoleh juara 1 putri. Cabang Badminton sampai hari ini baru mencapai babak penyisihan, pertandingan pertama jurusan Keperawatan harus mengakui kehebatan tim dari karyawan, takluk dengan skor akhir 2-3 .(fajar)

SERUAN AKSI

KAMIS, 26 MEI 2011 MULAI PUKUL 08.00 WIB
longmarch dari FKIK menuju Rektorat Unsoed


UNSOED KAMPUS TERMAHAL SE INDONESIA
Mahasiswa Menuntut Kembalinya Unsoed sebagai Kampus Rakyat


1. Menuntut komitmen dan tanggung jawab rektor terhadap janji tugu Soedirman
2. Tolak Kebijakan BFP karena merupakan wujud komersialisasi pendidikan
3. Tolak Pembangunan Antena BTS karena merupakan bentuk swastanisasi kampus
4. Bebaskan biaya pelayanan kesehatan (UHC)
5. Hapuskan biaya penggunaan fasilitas untuk kegiatan mahasiswa
6. Menuntut transparansi biaya pendididikan dan kemahasiswaan


aliansi BEM se Unsoed & BEM Unsoed
CP. Anton Maulana 085721074506

PEMBUKAAN KONGRES ILMIKI VI DAN SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKAIAN ACARA KONGRES ILMIKI VI DI PURWOKERTO

PEMBUKAAN KONGRES ILMIKI VI DAN SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKAIAN ACARA KONGRES ILMIKI VI

PURWOKERTO-Ratusan mahasisiwa ilmu keperawtan se- Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Lembaga Mahasisiwa keperawatan Indonesia (ILMIKI) mengikuti acara seminar Nasional dengan tema Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bermutu Demi Terwujudnya Client Center Approach melalui Model Pengembangan Interprofesional Education Rabu (25/5). Acara ini di selenggarakan oleh badan eksekutif mahasiswa keluarga mahasiswa jurusan keperawatan universitas jendral soedirman purwokerto dalam rangkaian acara pembuka kongres nasional ilmiki ke VI.
Seminar kali ini mendatangkan pembicara Prof.dr Iwan Dwi Prahasto,MD.,M.med sc.,phd , Prof.dr. Sunartini, Sp.A (K).,Phd , dan Yunisar Gultom, S.kp.,MCIN dengan Moderator Ridlwan Kamaluddin,S kep.Ns,.M kep. Interprofesional education adalah persamaan persepsi tentang penanganan kesehatan baik dari dokter, perawat , farmasis dan tenaga kesehatan lain bahwa peningkatan pelayanan mutu kesehatan harus di awali dari mekanisme proses pembelajaran bersama antar domain profesi kesehatan untuk menciptakan sinergitas antar profesi kesehatan . Hal ini di rasa sangat penting dimana kita harus “ menghilangkan sekat” karena baik dokter ,perawat dan tenaga kesehatan lain adalah sejajar dan mempunyai tanggung jawab yang sama dalam upaya penyembuhan pasien. Zul salah satu peserta dari Aceh mengatakan, dalam keseharian di kampus antar mahasiswa baik dari kedokteran maupun keperawatan cenderung tidak mau berbaur satu dengan yang lain, Inilah Problem yang secara nyata kita hadapi bersama, peran kampus dan terutama dari mahasiswa sangat di perlukan untuk mewujudkan Interprifessional education demi peningkatan mutu kesehatan pasien.(fajar)

Minggu, 22 Mei 2011

AKSI PERINGATAN 13 TAHUN REFORMASI

Tidak kurang dari 30 aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) menggelar refleksi Mei pada Kamis (12/5) malam.

Ada 13 mahasiswa yang ditutup matanya menggunakan kain putih sebagai simbol bahwa pemerintah masih menutup kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada tragedi Mei.

Mahasiswa mengawali aksinya dari depan Kampus Unsoed. Mereka kemudian berjalan menyusuri jalan protokol menuju Jl HR Bunyamin. Dari puluhan pengunjuk rasa tersebut, 13 mahasiswa menutup matanya dengan kain berwarna putih.

Selain itu, mereka juga membawa kertas yang melambangkan batu nisan bertuliskan nama-nama mahasiswa yang meninggal pada tragedi Mei. Mereka juga membawa boneka mayat.

Sesampai di perempatan Jl HR Bunyamin, mereka menggelar happening art di perempatan jalan. Boneka mayat diletakkan di aspal bersama dengan kertas berbentuk nisan yang ditulisi nama-nama empat mahasiswa korban rezim Orde Baru. Mereka kemudian menaburkan bunga.

"Selama 13 tahun, pemerintah tidak pernah menuntaskan kasus meninggalnya pahlawan reformasi. Kami menuntut penyelesaian pelanggaran HAM yang terjadi pada tragedi Mei 1998 silam. Selain itu, harus segera dituntaskan agenda reformasi dengan membersihkan pemerintahan dari praktik KKN," tegas Presiden BEM Muharam Nardiyan.

Aksi yang dilangsungkan pada malam hari itu berlangsung dengan tertib dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

GLOBAL WARMING

Seminar Nasional dalam rangka Kongres Ilmiki VI

Seminar Nasional dalam rangka Kongres Ilmiki VI


Latar belakang  
 
The Institute of Medicine (1999) melaporkan bahwa setiap tahun sekitar 44.000-98.000 klien meninggal akibat medical error di pelayanan kesehatan di AS. Laporan tersebut tidak saja menjadi bahan perbincangan bagi para profesional kesehatan di AS tetapi juga menjadi tamparan sekaligus refleksi bagi dunia pelayanan kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Angka kematian akibat medical error dan medication error telah melampaui angka kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor, kanker, bahkan kematian akibat HIV/AIDS.

Benarkah banyak tindakan medik yang dilakukan selama ini menjadi salah satu penyebab dari risiko yang mencelakakan klien? Apakah ini disebabkan oleh human error, device error, atau semata-mata akibat kurang kompetennya tenaga profesional kesehatan? Seminar Nasional ini akan membahas berbagai masalah seputar kompetensi tenaga profofesional kesehatan, perlunya interprofessional education, dan bagaimana pendidikan bagi profesi medik dan kesehatan berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sekaligus menghindarkan klien dari berbagai risiko yang tidak perlu saat menerima pelayanan kesehatan.

Keperawatan Unsoed menjadi tuan rumah kongres ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperaatan Indonesia) ke VI

Keperawatan Unsoed menjadi tuan rumah kongres ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperaatan Indonesia) ke 6. Pemilihan UNSOED menjadi tuan rumah merupakan keputusan kongres ke 5 di Makasar pada 2009. Hal tersebut diakui juga oleh Ima Rismawati selaku ketua panitia, “ kita akan menyelenggaraklan Kongres ILMIKI pada tanggal 24 s.d 29 Mei 2011 di Baturraden.”
Pada kongres tersebut, diperkirakann akan hadir perwakilan dari 20 Universitas yang menjadi anggota ILMIKI. Namun panitia mentargetkan perwakilan yang hadir adalah 60 Universitas. Seperti yang di utarakan oleh Ima Rismawati, “kita menargetkan 60 Universitas, hal tersebut karena banyak universitas yang ingin disahkan menjadi anggotaILMIKI.”.

Sabtu, 21 Mei 2011

“Refleksi 103 Tahun Kebangkitan Nasional”

“Refleksi 103 Tahun Kebangkitan Nasional”

103 tahun refleksi Kebangkitan Nasional negeri ini yang disebut Hari Kebangkitan Nasional. Menjelang memasuki usia kemerdekaan yang ke-66, keduanya merupakan tragedi nasional yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Kebangkitan Nasional Tahun 1908 merupakan cikal bakal tumbuhnya kesadaran, kepedulian, dan komitmen kebangsaan yang kemudian mendorong terbangunnya persatuan dan kesatuan dan ikrar kebangsaan tahun 1928, hingga terwujudnya Indonesia merdeka tahun 1945.
Di tengah kondisi bangsa saat ini, akibat dari berbagai permasalahan yang kini dialami oleh bangsa, rasanya pas untuk menyuarakan kembali dan mengaktualisasikan peringatan Harkitnas ini menjadi sebuah pemicu dan modal untuk memajukan bangsa. Kondisi ini tidak harus menjadikan kita terpuruk, melainkan bagaimana kondisi sekarang kita jadikan sebagai peluang di dalam membangun dan membesarkan bangsa. Inilah makna lain dalam kita memperingati Harkitnas tahun ini, kita harus terus menerus membangkitkan rasa optimisme, percaya diri dan tentu sambil terus berusaha, karena melalui itulah sesungguhnya cikal bakal bangsa ini dibangun.
Berbagai permasalahan bangsa yang hingga kini belum selesai, diharapkan dapat terselesaikan dimasa pemerintahan SBY-Boediyono. Kasus korupsi yang sekarang menempatkan bangsa ini menjadi bangsa terkorup didunia, harapnya menjadi tugas penting yang harus cepat diselesaikan. Penyimpangan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dapat dianggap sebagai sebuah lembaran hitam dalam kehidupan perbankan nasional. Sementara penanganan terhadap kasus-kasus penyimpangan BLBI tersebut dapat pula dicatat sebagai sebuah lembaran hitam dalam sejarah kehidupan hukum Indonesia. Selain itu 6,7 Triliun kasus Century hingga kini tidak ada penyelesaianya. Pemerintahan SBY-Boediyono dianggap tidak tegas dalam menyelesaikan kasus korupsi yang ada di negeri ini.
Selain itu juga berbagai permasalahan mendasar terkait dengan kebutuhan dasar rakyat masih menjadi permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Saat ini rakyat hanya membutuhkan tindakan nyata dari pemerintah, bukan klarifikasi atau janji muluk lagi. Pemerintah harus benar-benar melaksanakan janjinya untuk mengadakan pendidikan gratis bagi rakyat. Anggaran pendidikan sebesar 20%, yang didanai oleh pajak yang dibayar oleh rakyat itu, harus benar-benar dialokasikan hanya untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan rakyat. Selain itu Pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang dicanangkan dan diatur melalui pembentukan Undang-undang No.40 Tahun 2004, belum terlihat dan direalisasikan oleh pemerintah Indonesia hingga kini, hal tersebut disebabkan belum dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Padahal sangat jelas disebutkan dalam ketentuan peralihan Pasal 52 UU No.40/2004 bahwa Semua ketentuan yang mengatur mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud, disesuaikan dengan Undang-Undang SJSN paling lambat 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang SJSN diundangkan.
Dari Uraian diatas kami menuntut :
1. Menuntut Pemerintah agar secepatnya menuntaskan kasus BLBI dan Century.
2. Menuntut Pemerintah untuk dapat menangkap dan mengadili kasus-kasus korupsi yang terjadi.
3.Menuntut Pemerintah untuk dapat merealisasikan anggaran dana pendidikan 20% dan memberika jaminan sosial bagi rakyat secara adil.
4. Menuntut pemerintahan SBY-Boediyono dapat tegas dalam menyelesaikan Permasalahan bangsa.
Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat Indonesia!!!
Atas nama cinta untuk Bangsa