Share This

Jumat, 06 Juli 2012

Pelepasan Atlit Ekspedisi Soedirman V Jaya Wijaya 2012


Atlet Bersama Para Pejabat Unsoed dan Kepolisian
Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam (UPL-MPA) merupakan UKM yang bergerak dalam kegiatan alam bebas yang berada di lingkungan UNSOED. Puncak gunung tertinggi dunia yang pernah ditaklukkan yaitu Gunung El Brus di Rusia tahun 2005 dengan ketinggian 5642 mdpl dan gunung Kilimanjaro Afrika tahun 2009 dengan ketinggian 5895 mdpl. Pada ekspedisi Soedirman V kali ini, akan melakukan pendakian Puncak Soemantri dan Puncak Cartenz Piramid di pulau Papua yang juga merupakan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia, dengan ketinggian 4.884 mdpl.  Bertempat di Gedung Rektorat UNSOEDLantai III, Jum’at(6/7) berlangsung prosesi pelepasan Tim ekspedisi Soedirman V yang dihadiri oleh Rektor, Prof. Edy Yuwono, Ph.D, Pembantu Rektor III Prof. Dr. Imam Santoso, M.Si, Kepala Biro Kemahasiswaan Drs.Sudiro, M.MPd, Pembantu Dekan III pada masing-masing Fakultas, pembina UPL-MPA Drs.Indarmawan MS, perwakilan dari Polres Banyumas dan Pemda Kabupaten Banyumas serta para anggota UPL-MPA.
Panji Unsoed di serahkan oleh Rektor kepada ketua tim operasional
Menurut Dimas Nugroho selaku ketua Pelaksana Ekspedisi Soedirman V, memaparkan dari awal pra operasional dan proses kepanitiaan yang terbentuk mulai tahun 2011 serta menjelaskan jenis ekspedisi yang ada di UPL-MPA UNSOED yaitu ekspedisi biasa yang terbagi dalam enam divisi  dan ekspedisi besar yang mempunyai skala yang lebih besar. Ekspedisi besar diberi nama “Ekspedisi Soedirman”, sesuai dengan nama almamater dan selama ini telah melaksanakan Empat Ekspedisi Soedirman. Dalam ekspedisi yang akan diberangkatkan tanggal 15 juli 2012 sampai dengan 20 Agustus 2012 ini, tim beranggotakan tiga orang yaitu Yogi Nugraha mahasiswa Fakultas Hukum, Setiyawan mahasiswa Fakultas Pertanian dan Krisna Adresta mahasiswa Fakultas Peternakan. Tim akan Jalur yang akan ditempuh melalui Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Propinsi Papua.
Rektor memberikan sambutan sekaligus melepas Tim. Dalam sambutannya, Rektor memberikan apresiasi dan motivasi kepada Tim Ekspedisi Soedirman V dan berpesan  agar selalu menjaga kesehatan & kedisiplinan, menjadi duta UNSOED dan menjadi bagian masyarakat akademik dengan belajar selama dalam perjalanan sesuai dengan bacground pendidikan. Rektor juga mendoakan agar sepanjang perjalanan selama kurang lebih satu bulan senantiasa mendapatkan kemudahan, perlindungan dan berkah dari Tuhan yang Maha Esa. Selalu bersemangat dengan Maju Terus Pantang Menyerah.
Acara diakhiri dengan penyerahan Panji UPL-MPA UNSOED dan Bendera UNSOED kepada Tim Ekspedisi Soedirman V yang diserahkan langsung oleh Rektor dan Ketua UPL-MPA.(onad/369)

Kamis, 05 Juli 2012

UPL MPA UNSOED Kerjasama Dengan Yayasan Lupus Indonesia Gelar Seminar “Mengenal Lebih Dekat Penyakit Lupus”


Foto bareng crew pendakian peduli lupus 2012
Bertempat di gedung Rektorat UNSOEDLantai III, Kamis(5/7) berlangsung seminar tentang mengenal lebih dekat penyakit lupus bersama perempuan pendaki peduli lupus 2012. Seminar ini digelar berkat kerjasama Yayasan Lupus Indonesia (YLI) dengan Unit Pandu Lingkungan-Mahasiswa Pecinta Alam(UPL-MPA) UNSOED. Menurut Doso Hidayahtulloh, selaku Ketua UPL-MPA, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap penyakit Lupus sehingga diperlukan sosialisasi tentang penyakit ini. Kegiatan akan berlanjut dengan pendakian Gunung Slamet yang mempunyai ketinggian 3428 mdplpada keesokan harinya.
Pembantu Rektor III Prof. Dr. Imam Santoso, M.Si memberikan  sambutan dan secara langsung membuka seminar. Dalam sambutannya PR III memberikan apresiasi yang luar biasa & memotivasi UPL_MPA atas dedikasinya selama ini dan pada kesempatan ini membuktikan melalui sosialisasi penyakit lupus bersama yayasan lupus Indonesia. Dalam seminar yang dipaparkan oleh salah satu anggota Tim Pendaki Amalia Yunita  dan Tiara Safitri selaku ketua Yayasan Lupus Indonesia, menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi mengenai penyakit lupus ini merupakan inisiatif sekelompok perempuan Indonesia yang prihatin terhadap perkembangan penyakit lupus di Indonesia dengan melakukan misi kemanusiaan melalui kegiatan pendakian. Pendakian sendiri diawali pada tahun 2006 lalu. Setiap pendakian diawali dengan sosialisasi didaerah setempat dan pada tahun ini direncanakan pendakian 12 Gunung yang ada di Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Data dari YKI jumlah penderita lupus per juni 2012 sebanyak 12.477 Odapus (orang dengan lupus) dan 90% penderitanya perempuan.
Menurut Tiara, penyakit lupus atau penyakit seribu wajah merupakankondisi dimana antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh justru akan menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat pada berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah, kelainan inilah disebut autoimunitas dimana antibodi yang berlebihan. Dipaparkan pula mengenai penyebab penyakit lupus (secara genetik, hormon dan lingkungan), gejala dan tandanya, bagaimana mendeteksinya sampai dengan terapi secara medis untuk menekan penyakit lupus.
Dengan diadakan sosialisasi ini diharapkan publik akan memiliki pengetahuan tentang penyakit lupussecara menyeluruh, menginspirasi para Odapus untuk terus menjalin persahabatan sehingga memunculkan kepedulian. Seminar diikuti sekitar 260 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan umum.