Share This

Minggu, 22 Mei 2011

AKSI PERINGATAN 13 TAHUN REFORMASI

Tidak kurang dari 30 aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) menggelar refleksi Mei pada Kamis (12/5) malam.

Ada 13 mahasiswa yang ditutup matanya menggunakan kain putih sebagai simbol bahwa pemerintah masih menutup kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada tragedi Mei.

Mahasiswa mengawali aksinya dari depan Kampus Unsoed. Mereka kemudian berjalan menyusuri jalan protokol menuju Jl HR Bunyamin. Dari puluhan pengunjuk rasa tersebut, 13 mahasiswa menutup matanya dengan kain berwarna putih.

Selain itu, mereka juga membawa kertas yang melambangkan batu nisan bertuliskan nama-nama mahasiswa yang meninggal pada tragedi Mei. Mereka juga membawa boneka mayat.

Sesampai di perempatan Jl HR Bunyamin, mereka menggelar happening art di perempatan jalan. Boneka mayat diletakkan di aspal bersama dengan kertas berbentuk nisan yang ditulisi nama-nama empat mahasiswa korban rezim Orde Baru. Mereka kemudian menaburkan bunga.

"Selama 13 tahun, pemerintah tidak pernah menuntaskan kasus meninggalnya pahlawan reformasi. Kami menuntut penyelesaian pelanggaran HAM yang terjadi pada tragedi Mei 1998 silam. Selain itu, harus segera dituntaskan agenda reformasi dengan membersihkan pemerintahan dari praktik KKN," tegas Presiden BEM Muharam Nardiyan.

Aksi yang dilangsungkan pada malam hari itu berlangsung dengan tertib dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar